Minggu, 18 November 2012

Quality Improvement


Quality Improvement
Monday, 23 March 2009                Written By Admin                            
Quality Improvement adalah suatu metodologi pengumpulan dan analisis data kualitas, serta menentukan dan menginterpretasikan pengukuran-pengukuran yang menjelaskan tentang proses dalam suatu sistem industri, untuk meningkatkan kualitas produk, guna memenuhi kebutuhan dan ekspektasi pelanggan. Peningkatan Sistem Manajemen Kualitas berdasarkan ISO 9001:2000 lebih menekankan pada aspek peningkatan proses industri dengan menggunakan data kualitas yang dikumpulkan menggunakan alat-alat analisis termasuk teknik-teknik statistika. ISO 9001:2000 tidak menetapkan langkah-langkah yang harus dilakukan oleh manajemen industri ketika menetapkan peningkatan terus-menerus agar memenuhi persyaratan dari klausul 8.5.1 dalam ISO 9001:2000 (peningkatan terus-menerus) tetapi menuntut adanya bukti yang menunjukkan komitmen keterlibatan manajemen organisasi melalui pengukuran, pemantauan, analisis dan peningkatan kinerja proses terus-menerus dari efektifitas Sistem Manajemen Kualitas.(Gazpers, 2001)
Langkah-langkah peningkatan kualitas
Langkah-langkah peningkatan kualitas menggunakan konsep PDCA. Konsep PDCA merupakan langkah-langkah yang sering digunakan dalam analisis dan solusi masalah kualitas, sebagai berikut :
a. P: Plan the solution(s) (merencanakan solusi masalah)
Rencana penyelesaian masalah berfokus pada tindakan-tindakan untuk menghilangkan akar penyebab dari masalah yang ada. Elemen-elemen yang harus ada dalam proses perencanaan sistem manajemen kualitas adalah tujuan (objectives), pelanggan (customer), hasil-hasil (outputs), proses-proses (processes), masukan-masukan (inputs), pemasok (suppliers), dan pengukuran untuk umpan balik dan umpan maju (measurement for feedback and feedforward). Dalam akronim bahasa inggris dapat disingkat menjadi : SIPOCOM-Suppliers, Inputs, Processes, Outputs, Customer, Objectives, and Measurements. Untuk merumuskan tujuan kualitas dalam program penyusunan program harus mengikuti prinsip SMART Objectives:
• Specific : Tujuan program harus bersifat spesifik yang dinyatakan secara tegas. Tim peningkatan kualitas harus menghindari pernyataan-pernyataan tujuan yang bersifat umum dan tidak spesifik.
•Measurable : Tujuan program harus dapat diukur menggunakan indicator pengukuran yang tepat guna mengevaluasi keberhasilan, peninjuan-ulang, dan tindakan perbaikan diwaktu mendatang. Pengukuran harus mampu memunculkan fakta-fakta yang dinyatakan secara kuantitatif menggunakan angka-angka.
• Achievable : Tujuan program harus dapat dicapai melalui usaha-usaha yang menantang
• Result oriented : Tujuan program harus berfokus pada hasil-hasil berupa pencapaian target-target kualitas yang ditetapkan
•Time related : Tujuan harus menetapkan batas waktu pencapaian tujuan dan harus dicapai tepat waktu
b. D: Do or implement the solution(s) (melaksanakan atau menerapkan rencana solusi terhadap masalah)
Implementasi rencana solusi terhadap masalah mengikuti daftar rencana tindakan peningkatan kualitas. Dalam tahap pelaksanaan ini sangat dibutuhkan komitmen manajemen dan karyawan serta partisipasi total untuk secara bersama-sama menghilangkan akar penyebab dari masalah kualitas yang telah teridentifikasi. Pencatatan data kualitas juga harus dilakukan selama tahap pelaksanaan serta identifikasi penyebab apabila terjadi penyimpangan dalam tahap pelaksanaan.
c. C: Check the solution(s) results (mempelajari hasil-hasil solusi terhadap masalah)
Setelah melaksanakan peningkatan kualitas selama selang waktu tertentu, perlu dilakukan studi dan evaluasi berdasarkan data yang dikumpulkan selama tahap pelaksanaan itu guna mengetahui apakah jenis masalah yang ada telah hilang atau berkurang. Analisis terhadap hasil-hasil temuan selama tahap pelaksanaan akan memberikan tambahan informasi bagi pembuat keputusan dan perencanaan peningkatan kualitas berikutnya. Dalam tahap study dan evaluasi ini, dapat membandingkan hasil-hasil sebelum dan sesudah peningkatan kualitas.
d. A: Act to standardize the solution(s) (bertindak untuk menstandardisasikan solusi terhadap masalah)
Hasil-hasil yang memuaskan dari tindakan peningkatan kualitas atau solusi masalah harus distandardisasikan dan selanjutnya melakukan peningkatan terus-menerus pada jenis masalah yang lain. Standardisasi dimaksudkan untuk mencegah masalah yang sama terulang kembali.
Analisis proses
Analisis proses digunakan untuk mengidentifikasi ketidaksesuaian dalam proses dengan kebutuhan pelanggan. Hal-hal yang tidak sesuai diidentifikasi dan diurutkan berdasarkan urutan kepentingan, dampak terhadap performansi secara keseluruhan dan bagaimana ketidaksesuaian itu dapat dihilangkan dengan cara termudah.
Kuantifikasi kesenjangan
1) Tebarkan performansi aktual sebagaimana didefinisikan melalui ukuran-ukuran efektif terhadap performansi yang diharapkan sesuai dengan spesifikasi-spesifikasi proses.
2) Hitung perbedaan yang terjadi antara performansi aktual dan performansi yang diharapkan, selisih yang ada merupakan kesenjangan yang harus diselesaikan.
RENY DWI JAYANTI_112030051

Tidak ada komentar:

Posting Komentar