Quality Improvement
Monday, 23 March 2009 Written By Admin
Quality
Improvement adalah suatu metodologi pengumpulan dan analisis data kualitas,
serta menentukan dan menginterpretasikan pengukuran-pengukuran yang menjelaskan
tentang proses dalam suatu sistem industri, untuk meningkatkan kualitas produk,
guna memenuhi kebutuhan dan ekspektasi pelanggan. Peningkatan Sistem Manajemen
Kualitas berdasarkan ISO 9001:2000 lebih menekankan pada aspek peningkatan
proses industri dengan menggunakan data kualitas yang dikumpulkan menggunakan
alat-alat analisis termasuk teknik-teknik statistika. ISO 9001:2000 tidak
menetapkan langkah-langkah yang harus dilakukan oleh manajemen industri ketika
menetapkan peningkatan terus-menerus agar memenuhi persyaratan dari klausul
8.5.1 dalam ISO 9001:2000 (peningkatan terus-menerus) tetapi menuntut adanya
bukti yang menunjukkan komitmen keterlibatan manajemen organisasi melalui
pengukuran, pemantauan, analisis dan peningkatan kinerja proses terus-menerus
dari efektifitas Sistem Manajemen Kualitas.(Gazpers, 2001)
Langkah-langkah peningkatan kualitas
Langkah-langkah peningkatan
kualitas menggunakan konsep PDCA. Konsep PDCA merupakan langkah-langkah yang
sering digunakan dalam analisis dan solusi masalah kualitas, sebagai berikut :
a. P: Plan the solution(s)
(merencanakan solusi masalah)
Rencana
penyelesaian masalah berfokus pada tindakan-tindakan untuk menghilangkan akar
penyebab dari masalah yang ada. Elemen-elemen yang harus ada dalam proses
perencanaan sistem manajemen kualitas adalah tujuan (objectives), pelanggan
(customer), hasil-hasil (outputs), proses-proses (processes), masukan-masukan
(inputs), pemasok (suppliers), dan pengukuran untuk umpan balik dan umpan maju
(measurement for feedback and feedforward). Dalam akronim bahasa inggris dapat
disingkat menjadi : SIPOCOM-Suppliers, Inputs, Processes, Outputs, Customer,
Objectives, and Measurements. Untuk merumuskan tujuan kualitas dalam program
penyusunan program harus mengikuti prinsip SMART Objectives:
• Specific : Tujuan program harus bersifat spesifik yang dinyatakan
secara tegas. Tim peningkatan kualitas harus menghindari pernyataan-pernyataan
tujuan yang bersifat umum dan tidak spesifik.
•Measurable : Tujuan program harus dapat diukur menggunakan indicator
pengukuran yang tepat guna mengevaluasi keberhasilan, peninjuan-ulang, dan
tindakan perbaikan diwaktu mendatang. Pengukuran harus mampu memunculkan
fakta-fakta yang dinyatakan secara kuantitatif menggunakan angka-angka.
• Achievable : Tujuan program harus dapat dicapai melalui usaha-usaha
yang menantang
• Result oriented : Tujuan program harus berfokus pada hasil-hasil
berupa pencapaian target-target kualitas yang ditetapkan
•Time related : Tujuan harus menetapkan batas waktu pencapaian tujuan
dan harus dicapai tepat waktu
b. D: Do or implement the
solution(s) (melaksanakan atau menerapkan rencana solusi terhadap masalah)
Implementasi
rencana solusi terhadap masalah mengikuti daftar rencana tindakan peningkatan
kualitas. Dalam tahap pelaksanaan ini sangat dibutuhkan komitmen manajemen dan
karyawan serta partisipasi total untuk secara bersama-sama menghilangkan akar
penyebab dari masalah kualitas yang telah teridentifikasi. Pencatatan data
kualitas juga harus dilakukan selama tahap pelaksanaan serta identifikasi
penyebab apabila terjadi penyimpangan dalam tahap pelaksanaan.
c. C: Check the solution(s)
results (mempelajari hasil-hasil solusi terhadap masalah)
Setelah
melaksanakan peningkatan kualitas selama selang waktu tertentu, perlu dilakukan
studi dan evaluasi berdasarkan data yang dikumpulkan selama tahap pelaksanaan
itu guna mengetahui apakah jenis masalah yang ada telah hilang atau berkurang.
Analisis terhadap hasil-hasil temuan selama tahap pelaksanaan akan memberikan
tambahan informasi bagi pembuat keputusan dan perencanaan peningkatan kualitas
berikutnya. Dalam tahap study dan evaluasi ini, dapat membandingkan hasil-hasil
sebelum dan sesudah peningkatan kualitas.
d. A: Act to standardize the
solution(s) (bertindak untuk menstandardisasikan solusi terhadap masalah)
Hasil-hasil
yang memuaskan dari tindakan peningkatan kualitas atau solusi masalah harus
distandardisasikan dan selanjutnya melakukan peningkatan terus-menerus pada
jenis masalah yang lain. Standardisasi dimaksudkan untuk mencegah masalah yang
sama terulang kembali.
Analisis proses
Analisis
proses digunakan untuk mengidentifikasi ketidaksesuaian dalam proses dengan
kebutuhan pelanggan. Hal-hal yang tidak sesuai diidentifikasi dan diurutkan
berdasarkan urutan kepentingan, dampak terhadap performansi secara keseluruhan
dan bagaimana ketidaksesuaian itu dapat dihilangkan dengan cara termudah.
Kuantifikasi kesenjangan
1) Tebarkan performansi aktual sebagaimana didefinisikan melalui
ukuran-ukuran efektif terhadap performansi yang diharapkan sesuai dengan
spesifikasi-spesifikasi proses.
2) Hitung perbedaan yang terjadi antara performansi aktual dan
performansi yang diharapkan, selisih yang ada merupakan kesenjangan yang harus
diselesaikan.
RENY DWI JAYANTI_112030051
Tidak ada komentar:
Posting Komentar